Sabtu, 01 Mei 2010
Penumpang Taksi Misterius di Gerbatama
Malam itu, setelah makan roti bakar 24 jam di Margonda, kita nyetop taksi dan dalam perjalanan, seperti biasa..gua nanya2 ke sopir taksi "Pak, daerah sini angker gak?"
Trus, pak sopirnya cerita tentang cewek mahasiswi (UI atau IISIP??) yang meninggal tertabrak di Gerbatama UI.
Hantunya selalu nyetop taksi yang lewat Gerbatama dan minta diantar pulang ke Bintaro.
Biasanya sopir yang ngantar disuruh nunggu depan rumah dengan alasan si mahasiswi mau ngambil duit di rumah. Tapi, setelah 1-2 jam nunggu, orangnya gak nongol2. Akhirnya pak sopir ngetok pintu rumahnya dan bicara dengan orang rumah.
Setelah diceritain kejadian tersebut, seisi rumah langsung nangis dan ayah tuh cewek ngambil uang ongkos taksi lalu ngasih ke pak sopir dan minta maaf atas peristiwa itu.
Sopir taksi yang kita tumpangi kebetulan mengalami sendiri kejadian itu. Gua dapat cerita ini sekitar tahun 2000.
Gadis yang gantung diri di Rektorat
C adalah tipe mahasiswa yang aktif di senat dan selalu berpartisipasi di setiap aktivitas kampus.
Pada suatu malam, C dan teman2 sedang sibuk mempersiapkan poster dan berbagai hiasan untuk acara 17 Agustusan.
Satu persatu anak senat pulang, tinggal C dan seorang teman bernama B yang berencana nginap di kampus karena kerjaan mereka belum selesai. Untuk itu, C dan B berencana balik dulu ke kost untuk mandi dan ambil baju, lalu kembali ke kampus untuk tidur di ruang senat setelah menyelesaikan poster dan beberapa hiasan.
C & B kemudian menumpang mobil B yang kebetulan AC-nya mati. Malam itu B nyetir dengan 2 jendela terbuka.
Mereka melewati Gedung Rektorat....dan di situlah B melihat seorang cewek, berjalan sendirian di gelap malam, saat itu udah jam 23.30........................yang bikin B ngeri, cewek itu berjalan tertatih-tatih, seperti orang yang susah jalannya.....lalu kepalanya terkulai, seperti tulang lehernya patah...........B kemudian bilang ke C "lihat di pinggir trotoar depan kita...ada cewek jalan malam2 begini..."
C diam aja, karena udah mulai merinding...."lewatin yuk, gua penasaran liat mukanya"....demikian kata B.
pelan-pelan mereka mempercepat mobil. lalu B & C melirik kaca untuk melihat wajah cewek itu......wajahnya sangat pucat, matanya melotot serta lidahnya terjulur keluar berwarna kebiruan.....!!!
"Itu setan mahasiswi yang gantung diri di Rektorat!!", kata C panik.
B pun ngebut supaya mereka cepat sampai ke kost dan malam itu mereka tidak jadi nginap di kampus.
Kereta Hantu
Kisah ini gua dapat sekitar tahun 2000 awal.
Pada suatu hari, ada mahasiswa UI bernama X yang malam itu berniat pulang ke rumahnya di kawasan Tebet menumpang kereta.
Karena masih merupakan mahasiswa baru, dan belum lama naik kereta..jadi X belum begitu paham seputar jam-jam operasional kereta.
Malam itu, sekitar jam 9 X tiba di Stasiun Kereta UI.
Suasana stasiun yang sepi samasekali tak membuat X curiga.
Saat kereta datang (X punya karcis abodemen bulanan), X langsung masuk ke gerbong dan mengambil tempat duduk dekat jendela.
Suasana gerbong sepi dan tidak ada tukang jualan di dalamnya, X yang baru 1-2 kali naik kereta merasa tidak aneh dengan situasi ini. Penumpang kereta lain yang menunduk dan hanya diam serta berpakaian lusuh bahkan terkesan ketinggalan jaman juga tidak membuat X merasa janggal.
Saat kereta tiba di Stasiun Tebet, X bergegas turun. Ia satu2nya penumpang yang turun.Tidak ada penumpang lain yang turun di Stasiun tersebut.
Saat berjalan, tiba-tiba langkah X dikejutkan dengan sapaan penjaga stasiun Tebet. "Dik, apa nggak capek kamu jalan kaki sepanjang rel ini?"
Lalu X menjawab "Saya tidak jalan kaki, pak! Saya naik kereta"
Bapak itu menjelaskan "Kereta tidak ada yang beroperasi di jam ini, terakhir jam 8 malam. Adik naik kereta jam berapa?"
X menjawab "Jam 21.30 pak"
Bapak itu pun menambahkan sesuatu yang membuat bulu kuduk X merinding ngeri "Masalahnya, dari tadi saya memperhatikan adik. Adik tidak naik kereta, adik berjalan kaki di atas rel"
Jadi, X tidak menyadari sama sekali kalau kereta yang ditumpanginya dari Stasiun UI menuju Stasiun Tebet adalah kereta hantu.........
Rabu, 28 April 2010
Woi Laki-laki, gue masih gadis nih !!
Bang Kampleng memperhatikan adiknya berdandan memakai jilbab berwarna merah muda, celana jeans, berbaju ketat membentuk jilbab ketat berubah jd jilbab rapi n syariatlekuk tubuh.
” mo kemane lu? Pake jilbab tapi pamer body gitu” kata kampleng menyapa adiknya Nadia
“ye… mau kuliah bang… emang nape?” jawab nadia sambil mengikat tali sepatunya
“perasaan bajulu makin lama makin banyak yang ketat-ketat gitu”
“ye.. Biarin bang, Nadia kan masih kuliah n single, masak pake baju nenek2, nenek2 aje ada yang pake baju ketat”
“jadi maksudlu, karena masih single elu pake baju begitu, ikut2an temen2lu? Takut dibilang n keliatan tua, terus elu takut nggak laku? Kata kampleng sambil matanya hampir mau keluar bin melotot
(nadia terdiam)
“kalu begitu, elu berfikir bahwa dapat jodoh itu tergantung baju ketat, bukan tergantung keputusan Allah? Buktinya si Echi temen SMA elu, die pake baju jilbab longgar sopan rapi sudah nikah duluan n sekarang sudah punya anak dua, elu sama dia kan sama2 cantik”
(nadia kembali terdiam)
“Jadi nggak perlu baju ketat memamerkan lekuk tubuh untuk menunjukkan: woiii laki laki gue masih single lho…., ” kata kampleng
“jadi abang kampleng mau cariin Nadia jodoh nih? ” kata Nadia
“ye iye mau aja, elu nya aja nggak pernah bilang sih, mana abang tau kalau elu kebelet kawin, entar kalau langsung abang kenal2in elu nggak mau lagi, kan nggak enak sama teman2 gue”
“oke bang, Nadia ganti baju dulu” Kata Nadia sambil ngibrit ke Kamarnya
Cerita Anak Sholeh
Monday, June 19, 2006 - Sumber : e-smartschool.com
Pada suatu hari di musim panas, tampak seekor keledai berjalan di pegunungan. Keledai itu membawa beberapa karung berisi garam dipunggungnya. Karung itu sangat berat, sementara matahari bersinar dengan teriknya. "Aduh panas sekali. Sepertinya aku sudah tidak kuat berjalan lagi," kata keledai. Di depan sana, tampak sebuah sungai. "Ah, ada sungai! Lebih baik aku berhenti sebentar," kata keledai dengan gembira. Tanpa berpikir panjang, ia masuk ke dalam sungai dan….
Byuur… Keledai itu terpeleset dan tercebur. Ia berusaha untuk berdiri kembali, tetapi tidak berhasil. Lama sekali keledai berusaha untuk berdiri. Anehnya, semakin lama berada di dalam air, ia merasakan beban dipunggungnya semakin ringan. Akhirnya keledai itu bisa berdiri lagi. "Ya ampun, garamnya habis!" kata tuannya dengan marah. "Oh, maaf… garamnya larut di dalam air ya?" kata keledai.
Beberapa hari kemudian, keledai mendapat tugas lagi untuk membawa garam. Seperti biasa, ia harus berjalan melewati pegunungan bersama tuannya. "Tak lama lagi akan ada sungai di depan sana," kata keledai dalam hati. Ketika berjalan menyeberangi sungai, keledai menjatuhkan dirinya dengan sengaja. Byuuur…. Tentu saja garam yang ada dipunggungnya menjadi larut di dalam air. Bebannya menjadi ringan. "Asyik! Jadi ringan!" kata keledai ringan. Namun, mengetahui keledai melakukan hal itu dengan sengaja, tuannya menjadi marah. "Dasar keledai malas!" kata tuannya dengan geram.
Keesokan harinya, keledai mendapat tugas membawa kapas. Sekali lagi, ia berjalan bersama tuannya melewati pegunungan. Ketika sampai di sungai, lagi-lagi keledai menjatuhkan diri dengan sengaja. Byuuur…. Namun apa yang terjadi ? Muatannya menjadi berat sekali. Rupanya kapas itu menyerap air dan menjadi seberat batu. Mau tidak mau, keledai harus terus berjalan dengan beban yang ada dipunggungnya. Keledai berjalan sempoyongan di bawah terik matahari sambil membawa beban berat dipunggungnya.